Kamis, 09 Februari 2017

Judul: “Asal Mula Pacaran di Umur Tujuh Belasan”

Tema: “PERCINTAAN”

Karya: IRMAWATI


PENOKOHAN

*dayat
* Rima
* Akta
* eva
*uni
*isar
*ina
*evi
*aty
*ibu akta


SINOPSIS
          Disuatu sekolah terdapat para pelajar yang melakukan aktivitas sebagai mana seorang pelajar biasanya.tepatnya sekolah SMAN 1 LADONGI  dengan banyaknya ragam pelajar dan suku bangsa,dengan banyaknya kebudayaan dan  kreatifitas. Di mana terdapat banyak kebiasaan para remaja melakukan interaksi dengan individu yang lain dan dimana terjadinya kisah percintaan di masa remaja. Sama halnya dengan yang dirasakan oleh salah satu siswi di sekolah ini.
Rima salah satu  siswa yang mengalami hal tersebut, dimana perjalanan asmaranya terjalin tepat saat dia meranjak remaja di bangku 2 SMA.
SELAMAT MEMBACA!

ADEGAN 1
           Rima adalah seorang siswi di SMA NEGERI 1 LADONGI. Sekarang dia telah kelas 2 SMA Rima belum mengenal yang namanya cinta karna sejak rima sekolah hingga kelas 2 SMA dia selalu menutup hatinya untuk semua laki-laki yang menyukainya. Suatu ketika setelah jam olahraga rima menghampiri temannya yang kebetulan berbeda jurusan dengannya, jurusan IPA dan Rima IPS. Temannya bernama EVA yang duduk di depan kelas.
Rima: “hay va, lagi apa”?
Eva: “hay rima, saya lagi dudduk saja ini”!
Rima:” saya gabung ya”?
Eva: “iya, sini”.
Rima: “eva, saya mau cerita soal tadi malam”.
Eva: “apa memang mau mau kamu ceritakan”?
Rima:” tadi malam ada cowok tembak saya, dia bilang dia mau tunggu saya”.
Eva: “iyah, siapa memang dia”?
Rima: “dia itu namanya fadil”.
Eva: “orang mana dan sekolah dimana dia sekarang”?
Rima: “dia itu teman SMP ku dulu, dia tinggal di ladongi tapi dia lanjut SMA di SURABAYA”.
Eva: “lalu apa jawaban kamu”?
Rima:”kamu kan tau kalo saya belum mau pacaran, jadi ya jelas lah saya tidak terima”.
         Tiba-tiba datang teman kelas eva, dia bernama AKTA, dia adalah teman laki-laki eva di kelas.
Akta:” eva, saya gabung ya”?
Eva:” iya sini”!
Akta:” va, siapa ini”? [memandang Rima].
Eva:” dia temanku namanya rima”.
Akta:” hay rima, boleh kenalan”?
Rima:” iya, boleh kok”
Akta:” namaku akta, saya teman kelas eva”.
Rima:” iya, saya tau”.
Akta:” tau darimana”?
Rima:” tadi saya tanya eva”.
Akta:” wah, ternyata kamu curi-curi pandang  yaaa”?
Rima:” ihh apaan sih, ya tidak laa”!
Akta:” terus itu apa namanya kalo bukan curi-curi pandang, barusan kamu sudah tanya eva soal namaku, terus nanti kamu tanya apa lagi sama eva tentang ku”? [dengan mengedipkan mata].
Rima:” ihh, PD banget sih jadi cowok, memangnya harus ya saya tau tentang kamu”? [dengan muka malu-malu].
Akta:” iya laa, hehehe”. [sambil tertawa]
Eva:” ssstt, akta jangan begitu dong!!”
Akta:”Rima, coba aku pinjam dasi kamu”.
Rima:” untuk apa”?
Akta:” mau coba-coba pasang saja di leherku siapa tau cocok dasinya, orangnya juga boleh siapa tau bisa cocok juga! [merayu sambil mengulurkan tangan]
Rima:” huh apaan sihh, ini ambil saja tapi jangan lama-lama pinjamnya”
Akta:” iya tenang saja,” [tanpa sadar memegang tangan rima]”
Eva:” hiss, akta tangan kamu di jaga”!
Rima:” iya, apaan sih ini, modus banget”!
Akta:” hehehe gak sadar laa”
Rima:” ya sudah va, saya mau ke kelas dulu, dan kamu akta pake mi dulu dasinya kalo kamu mau pake!”
Eva:” iya, rima ambil saja dasi kamu nanti di ambil lagi sama akta”.
Akta:” rima, kenapa kamu mau pergi”?
Rima:” soalnya saya masuk mata pelajaran ekonomi”
Akta:” yaudah ini dasi kamu, makasih udah mau kasih pinjam!
Rima:” ya sudah sama-sama,  saya pergi dulu ya va”?
Eva:” iya”



ADEGAN 2
Keesokan harinya, di satu organisasi yang sama ternyata eva,akta, dan rima beserta teman-teman eva dan teman-teman rima bertemu saat di adakan pertemuan tiap minggu oleh organisasi yang mereka ikuti. Di dalam pertemuan membahas tentang perkemahan yang akan diadakan di desa akta. Mereka pun berbincang-bincang di ruang pertemuan!
Eva:” yes, akan ada lagi kegiatan minggu ini”.
Aty:” iya va, bagus sekali ini”!
Rima:” tapi dimana kita mau berkemah, jauh kah”?
Uni:” di desanya akta katanya pak guru”
Evi:” iya kah uni”?
Uni:” iya vi, tanya mi sana akta”!
Evi:” akta, di desamu kah kita berkemah”?
Akta:” iya, kayanya sih gitu”!
Eva:” bagus lagi, soalnya dekat juga dengan desaku! Iya toh vi”?
Evi:” iya, memangnya dimana kita berkemah”?
Akta:” mungkin dekat rumahku”!
Rima:” bagus itu kalian soalnya dekat dengan rumah, kalau kita ya aty, jauh banget!”
Aty:” iya, enak banget kalian!”
Akta:” tidak apa-apa kok rima, nanti anggap saja rumahku rumahmu juga”!
Teman-teman:” cieee, gayamu akta”!
Akta:” hehe kenapa”?
Uni:” tidak ji! Ayo mi pulang”!
Rima:” iyah, ayo pulang sudah sore ini”!
Akta:” oke-oke, rima sampai ketemu besok ya, salamku”!
Eva:” sudah-sudah mi akta”! hehehe
Rima:” iya.!



ADEGAN 3
         Pagi hari di lapangan saat berbaris akta mencoba mendekati rima, dengan menggoda, mengganggu dan merayu rima sehingga rima merespon tindakan akta.
Akta:’ hay rima”?[dengan muka tersenyum]
Rima:” hay juga”!{membalas dengan senyuman}
Akta:” belajar apa nanti”?
Rima:’ memang kenapa”?
Akta:” ya mau tau saja”!
Rima:”ssstt, diam ahh ini tuh mau berbaris jsdi harus diam daan jangan banyak bertanya”!
Akta:”tidak apa-apa”{mendekati barisan rima, dan berdiri tepat di sebelah rima}.
Rima:”kenapa disitu, itu kan bukan barisan kamu”!
Akta:” ya mau saja baris dekat kamu, memangnya gak boleh ya”?
Rima:” ya bukan begitu juga, Cuma kenapa harus baris disini”?
Akta:”soalnya saya ingin dekat-dekat dengan kamu”!{mengedipkan mata}
Rima:”heh dasar”.{sambil tersenyum malu}.



ADEGAN 4
      Setelah berbaris mereka pun masuk belajar, jam pelajaran pertama,kedua pun telah berlalu, waktunya jam istirahat akta kemudian bertanya-tanya mengenai rima kepada eva, dan teman-temannya yang sedang berkumpul di samping kelas.
Akta:” hay teman-teman”?
Uni:”huh akta bergaya sekali”!
Eva:”iya, huh dasar akta”!
Akta:” daras ya cewek-cewek di tanya baik-baik juga malah begitu jawabnya”
Evi:”memang ada apa akta”?
Akta:”ada saya mau tanya sama kalian tentang rima”!
Eva:”mau tanya apa tentang rima”?
Uni:”hiyaaa, curiga saya!! Hehehe”
Akta:”curiga apa lagi uni”?
Evi:”iya ini uni sok tau sekali”!
Uni:”ya kan tebak-tebak ji saya!
Eva:”tanya mi akta apa mau kamu tau soal rima!”
Akta:”itu rima ada mi kah pacarnya”?
Uni:”hahaha kenapa kamu kepo sekali”?
Akta:”tidak ji laa uni, saya mau tau ji”!
Evi:”sama ji itu akta, kalau kamu kepo”!
Eva:”tidak ada ji kayanya”!
Evi:”eva, tau darimana kamu”?
Akta:”iya kah va”?
Eva:”kan saya bilang kayanya”!..
Uni:”memang kenapa ya kamu tanya-tanya soal dia”?
Akta:”soalnya kaya cocok saya sama-sama dia. Semoga tidak ada pacarnya”!
Evi:”akta, kamu suka ya sama dia”?
Eva:”iya akta, kamu suka kah sama rima? {menggoda membujuk}
Akta:”kayanya, bisa jadi seperti itu! Hehe”{bergegas meninggalkan tempat}.



ADEGAN 5
       Hari pun berlalu dengan sangat cepat waktu perkemahan pun tiba. Rima,akta dan teman-teman yang lain pun pergi berkemah. Berhubung mereka telah kelas XI maka pembina pun meminta mereka untuk menjadi panitia dalam kegiatan berkemah.
Rima:’akhirnya, sampai juga di tempat tujuan”{saat baru turun dari mobil dan tiba di tempat lapangan tempat mereka berkemah}.
Aty:”iya”.
Rima:”mana teman yang lain kenapa tidak ada”
Aty:”mereka masih di belakang mungkin sebentar lagi mereka sampai juga disini”!
Akta:”kenapa lama sekali sampainya, dari tadi saya tunggu di rumahku”
Rima:”ini juga sudah termasuk cepat, soalnya kita rombongan pertama yang datang”.
Aty:’iya, yang lain masih di jalan”!
Akta:”hmmm ya sudah kalau begitu kita tunggu yang lain saja dulu disini”!
Rima:’sambil kita tunggu mereka, ayo bersih-bersih dan beres-beres dulu ini.{menunjuk barang perkemahan dan tempat perkemahan}.
Aty:” iya, ayo pale”
Akta:’itu datang mi teman-teman yang lain”!
Rima:” iya kah, suruh pale datang sini cepat!”
Eva:’sampai mi ini, yey”!
Evi:”iya va, lagi apa mereka{menunjuk kepada rima yang sedang membersihkan}
Uni:”lagi membersihkan kayanya, ayo bantu mereka.”!
Akta:”hey, kalian sini bantu kita membersihkan”
Aty:”iya sini kalian bantu kita!”
Rima:’aihh terlambat kalian sudah selesai mi”





ADEGAN 6

            Malam pun tiba, seluruh panitia bertugas menjalankan tugasnya masing-masing, pembina dan peserta menerima layanan yang diberikan oleh pengurus panitia.
Isar: “Hmm, itu panitia ceweknya selesai sholat maghrib pergi mi dirumahnya Akta untuk masak”
Uni: “Iya sebentar kita pergi disana”
Evi: “Dimana?, sudah minta izinkah masak disitu?”
Akta: “Dirumahku, iya sudah kok!”
            Selesai sholat maghrib
Eva: “Mau pergi sekarang kah?”
Uni: “ Iya, Ayo mi”
Evi: “ Mau naik apa?”
Rima: “ Itu banyak panitia cowok yang bawa motor, suruh saja mereka antar kita”
Aty: “Iya, daripada kita jalan. Dimana juga rumahnya kita tidak tau!”
Akta: “Dirumahku lah, sini mi saya antar, siapa mau saya bonceng?”
Evi: “Sini mi saya ikut kamu Akta, Rima sini kita bonti biar cepat!”
Rima: “Bisakah?”
Akta: “Bisa ji asal kamu! Hehehe”
Rima: “Ya pale,  Akta hati-hati ya!”
Akta: “ Iya tenang saja.”
Eva: “Dimana Saya mau ikut? (Bertanya-tanya)
Aty: “Iya sama siapa kita pergi?”
Uni: “Tunggu saya minta antar dulu sama panitia cowoknya!”
Dayat: “Sini mi Uni saya antar”
Uni: “Terus Eva sama Aty bagaimana?”
Isar: “Sini mi biar saya antar mereka”
Uni: “Ya pale”
Isar: “Eva, Aty sini mi saya antar”
Eva: “Bonti?”
Aty: “Ih bisa ji kah?”
Isar: “Bisa, sini mi.”

ADEGAN 7
            Setelah tiba dirumah Akta, mereka segera bersiap-siap melakukan tugasnya seperti masak (menyiapkan makanan peserta).
Rima: “Assalamualaikum?”
Ibu Akta: “Waalaikum salam”
Evi: “Tante kita mau minta izin masak disini boleh kah?”
Ibu Akta: “Iya boleh, sini masuk”
Rima: “Terimakasih tante”
Ibu Akta: “Iya sama-sama”
Akta: “Saya mau pergi dulu selesaikan pasang tenda dengan buat api unggun kalian disini masak, nanti saya kembali”
Uni: “Iya, jangan lama-lama nah Akta”
Eva: “Iya tidak ada itu kita taukan disini”
Akta: “Iya nanti juga saya kembali”
Uni: “Ok!”
Evi: “Ayo pale kita masak, mau masak apa dulu?”
Ibu Akta: “Biar nanti tante bantu, sekarang sebagian ada yang masak nasi. Dan sebagian bantu tante buat sayurnya.”
Rima: “Iya, Eva, Uni didapur yuk masak nasi, Evi sama Aty bantu masak sayur”
Uni: “Iya, ayo Va”
Aty: “Ayo Vi”
            Sesaat sedang memasak
Aty: “Bagaimana ini tidak ada mi indomie?”
Uni: “Tidak ada lagi bisa disuruh.”
Eva: “ Suruh Akta”
Uni: “Bagaimana caranya?”
Evi: “Telfon mi”
Uni: “Tidak ada pulsaku”
Rima: “Ini ada pulsaku tapi tidak ada nomornya”
Uni: “Ini ada nomornya sama saya, kamu telfon nah Rima?”
Rima: “Ya sini pale nomornya.”
            Halo (Sedang menelfon Akta)
Akta: “Halo siapa ini?”
Rima: “Hmm dimana kamu? pulang mi dulu dirumahmu ada penting”
Akta: “Iya tunggu sebentar ada lagi saya kerja disini”
Rima: “Sebentar pulang mi dulu”
Akta: “Iya pale saya pulang (Mengendarai motor dan tiba dirumah):
Uni : “Akta sini cepat”
Akta: “Kenapa? Siapa tadi telfon saya?”
Uni: “Ada tadi temanku telfon”
Akta: “Siapa?”
Eva: “Akta jangan mi banyak tanya pergi mi sana beli indomie soalnya sudah habis”
Akta: “Iya (Beberapa saat kemudian sampai)”
Evi: “Manami?”
Akta: “Ini sudah selesai kah dimasak?”
Aty: “Tinggal sedikit lagi”
Rima: “Makanya bantu kalo mau cepat selesai”
Akta: “Iya pale saya bantu memang apa yang bisa saya bantu?”
Rima: “Bantu ini bungkus makanan”
Akta: “Ok ok sini saya bantu”

ADEGAN 8

            Setelah semua makanan telah selesai dimasak dan siap diantarkan maka semua panitia yang ada dirumah Akta segera bergegas mengantarkan makanan diperkemahan.
Rima: “Selesai semua mi toh? Kalo sudah ayo kita siap-siap antarkan diperkemahan”
Akta: “Sudah selesai kah?”
Eva: “Iya sudah mi”
Aty: “Ayo pale tapi bagaimana kita antar ini?”
Akta: “Nanti biar saya antar Rima dulu sambil membawa makanan kemudian kembali lagi jemput kalian”
Evi: “Tapi pulang balik lagi itu, mending telfon saja teman yang lain”
Uni: Iya Akta telfon saja”
Akta: “Iya pale (Menelfon Isar dan Dayat)”
Aty: “Bagaimana sudah mi kamu telfon?”
Akta: “Iya sudah”
Eva: “Itu datang mi mereka (Menunjuk kearah Isar dan Dayat yang baru datang)”
Rima: “Ya sudah ayo kita kembali ketenda”
Akta: “Iya, sini mi kamu naik motor sama saya” (Mengajak Rima)

ADEGAN 9
            Setibanya ditempat perkemahan merekapun membagikan makanan kemudian makan dan setelah itu penerimaan materi.
Rima: “Alhamdulillah sampai” (Sambil menyimpan makanan)
Akta: “Hmm saya jemput dulu teman yang masih ada dirumah ya?” (Bertanya kepada Rima)
Rima: “Iya”
Eva: “Akhirnya sampai, ini makanannya”
Rima: “Simpan saja disitu”
Evi: “Habis makan kita mau apa?”
Rima: “Penerimaan materi kayaknya”
Isar: “Rima mana Akta?”
Rima: “Tadi pergi lagi jemput teman yang masih ada dirumahnya”
Dayat: “Ini sudah mi kah atau masih ada yang mau dijemput?”
Eva: “Masih ada Uni sama Aty disana”
Evi: “Satu orang lagi kesana jemput Aty”
Dayat: “Sini pale saya saja yang jemput”
Akta: “Ini saya bawa lagi yang satu hehe”
Dayat: “Sampai mi? Tidak ada lagi ji orang disana?”
Rima: “Yasudah ayo makan!”
            Selesai makan kemudian dilanjutkan denganpenerimaan materi, ditengah penerimaan materi Akta yang penasaran dengan nomor yang tadi telfon dia, Akta kemudian mencari tau dengan cara SMS dinomor tersebut. Tanpa disadari itu adalah nomor Rima.
Akta: “Assalamualaikum” (MengSMS Rima)
Rima: “Waalaikum salam” (Membalas pesan Akta)
Akta: “Siapa ini?”
Rima: “Saya Uni”
Akta: “Iyakah masa ini Uni?” (Sambil melihat kearah Rima)
Rima: “Iya ada apa?” (Melirik kearah Akta)
Akta: “Kenapa saya curiga ini bukan Uni?” (Sambil kembali melirik Rima yang dia curigai bahwa nomor yang dia SMS adalah nomor Rima)
Rima: “Bukan” (Terus mengelak sambil tersenyum membaca SMS Akta)
Akta: “Tapi kenapa kamu senyum-senyum baca SMS ku?” (Menatap Rima)
Rima: “Ya kan mau saja, memang kamu tau saya SMSan atau baca SMSnya siapa gitu?”
Akta: “Tapi saya yakin ini no kamu soalnya setiap kali saya SMS ini nomor kamu yang buka HP dan baca pesan sambil senyum-senyum”
Rima: “Iya, iya ini nomor ku” (Sambil Tersenyum)
Akta: “Dapat nomorku darimana?”
Rima: “Dari Uni”
Akta: “Ciee yang diam-diam minta nomorku sama Uni”
Rima: “Ih itukan karna tadi ada penting”
Akta: “Yasudah pale”
            Selesai penerimaan materi kemudian berkanjut waktunya tidur
Akta: “Sudah-sudah mi itu tidur jangan main HP terus” (Sambil mendekati Rima)
Rima: “Iya iya ini juga mau tidur”
Akta: “Masuk pale didalam tenda”
Rima: “Iya tapi tidak ada alas tidurnya”
Akta: “Ini ada alas tidurku pakai saja”
Rima: “Makasih, yasudah saya masuk dulu ketenda. Kamu juga tidur sana”
Akta: “Iya”

ADEGAN 10

            Matahari pun terbit pagi mulai tiba, seluruh peserta dan panitia serta pembina kegiatan bangun dan mulai melanjutkan kegiatan selanjutnya berdasarkan jadwal kegiatan. Setelah kegiatan berkemah selesai maka seluruh anggota bersiap-siap untuk pulang.
            Setelah usai kegiatan berkemah, keesokan harinya kembali seperti biasa belajar sebagaimana seorang pelajar dan mengajar sebagai mana seorang guru saat kembali dihari sekolah Akta yang sudah memiliki nomor Rima dan Rima yang sudah menyimpan nomor Akta merekapun berkomunikasi lewat HP.
Akta: “Assalamualaikum” (Kembali SMS Rima)
Rima: “Waalaikum salam” (Membalas pesan Akta)
Akta: “Masih ingat saya?”
Rima: “Iyalah memang kenapa?”
Akta: “Tidak kok Cuma mau kenal kamu lebih dekat saja”
Rima: “Iya boleh kok asal tidak lebih saja dekatnya”
Akta: “Bagaimana saya menurut kamu?”
Rima: “Bagaimana apanya?”
Akta: “Ya tentang saya dimata kamu.”
Rima: “Maaf ya kita juga kan baru dekat akhir-akhir ini jadi saya belum bisa menilai kamu”
Akta: “Oh iya tidak apa-apa”

ADEGAN 11

            Lama kelamaan mereka komunikasi lewat HP terus-menerus, hari demi hari sampai-sampai Akta memberanikan diri tidak hanya dekat lewat HP tapi juga dekat secara langsung saat disekolah. Ketika Rima sedang berkumpul dengan teman-temannya tiba-tiba Aktapun datang menghampiri Rima.
Aty: “Rima sakit-sakit kakiku olahraga kemarin”
Rima: “Iya sama saya juga”
Akta: “Hai” (Menyapa Rima dan teman-teman)
Rima: “Hai” (Menjawab sambil malu-malu)
Eva: “Heleh Akta alasan sekali itu pasti ada maunya datang disini”
Uni: “Haha iya Va kita tau ji kamu Akta”
Evi: “Kasihannya kamu Akta makanya jangan gangguin Rima kalo masih ada pacarmu” (Mengolok-olokkan Akta)
Akta: “Hmm Evi tidak lah kan saya cuma mau dekat saja lagian siapa yang punya pacar”
Isar: “Huh Akta kamu ini pura-pura tidak tau mau dikemanakan yang itu?”
Akta: “Yang itu yang mana?”
Eva: “Hiaa bertanya lagi yang mana?”
Dayat: “Jangan mi kamu dengarkan ini rayuannya Akta nah Rima”
Rima: “Rayuan apa? Tidak laah” (Tersenyum)
Akta: “Rima jangan kamu dengarkan mereka”

ADEGAN 12
            Seminggu dua minggu hingga satu bulan mereka kenal dan dekat selalu komunikasi secara langsung maupun lewat HP, lama-lama Rima merasa dekat dan akrab kepada Akta, Akta pun merasa demikian sehingga apapun ucapan Akta selalu ditanggap baik oleh Rima, walau Rima tau apa sebenarnya tentang Akta. Saat disekolah dan saat istirahat berlangsung kebiasaan Rima yang sedang berkumpul duduk-duduk ditaman kemudian datang Akta.
Akta: “Hai cewek-cewek” (Sambil duduk)
Uni: “Huu gayamu Akta”
Akta: “Kenapa?”
Aty: “Kalo mau duduk tinggal duduk saja tidak usah basa basi”
Eva: “Hahah Akta Akta”
Evi: “Duduk mi Akta”
Akta: “Hmm saya duduk disini ya” (Duduk disebelah Rima)
Rima: “Iya duduk mi”
Akta: “Ada saya ingin tanya sama kita”
Rima: “Iya apa?”
Akta: “Betul tidak ada pacarmu kah Rima?”
Rima: “Hm memang kenapa tanya itu?”
Akta: “Tidak ada ji kah pacarmu?”
Rima: “Iya tidak ada”
Akta: “Hm kau mau kah jadi pacar ku?” (Sambil berbisik)
Rima: “Apa? Kalo bicara, bicara yang jelas dan serius” (Menjawab dengan hentak)
Akta: “Saya serius ini Rima kamu maukah jadi pacarku?”
Rima: “Hm bagaimana yah? Kasi saya waktu untuk pikir-pikir dulu”
Akta: “Iya saya kasih waktu sampai besok saya harap jawabannya memuaskan”
Rima: “Iya insyaAllah besok saya jawab kalo gitu saya pergi dulu ya” (Meninggalkan tempat)
Akta: “Ya sudah Iya”

ADEGAN 13
            Malamnya Rima yang bingung antara hati dan fikirannya harus bagaimana, disatu sisi fikirannya mengatakan bahwa dia tidak perlu menerimanya dan disisi lain hatinya mengatakan kalau dia juga suka terhadap Akta. Dia teru sberfikir sampai kapan dia akan terus membohongi dirinya untuk selalu menutup hatinya kepada semua laki-laki yang menyukainya. Diapun meminta saran kepada temannya.
Rima: “Hai Ina”
Ina: “Iya hai, ada apa?”
Rima: “Bagaimana ini ada teman cowok ku dia ungkapkan perasaannya sama saya?”
Ina: “Terus bagaimana perasaanmu sama dia?”
Rima: “Jujur saya juga suka sama dia”
Ina: “Kalau begitu terima saja dia daripada kamu bohongi dirimu terus”
Rima: “Yasudah saya akan pikir-pikir dulu”
Ina: “Iya”
            Rima masih bingung kemudian ia kembali meminta saran kepada teman-temannya yang lain.
Rima: “Hai teman-teman”
Eva: “Iya”
Rima: “Saya ingin minta saran”
Aty: “Saran apa?”
Rima: “Hm tadi Akta ungkapkan perasaannya sama saya, menurut kalian saya harus bagaimana?”
Uni: “Terima saja dia, dia baik ji orangnya”
Evi : “Bagaimana perasaanmu sama dia juga? Apakah kamu suka sama dia?”
Rima: “Saya belum jawab tapi jujur kalau mau dibilang saya juga suka sama dia”
Eva: “Kalau begitu terima saja”
Aty: “Iya daripada kamu terus tutup hati kamu untuk laki=laki yang tembak kamu”
Rima: “Tapi masalahnya....?”
Uni: “Masalah apalagi terima mi saja.”
Eva: “Iya terima saja lagian dia baik, sholeh, rajin, pintar kenapa coba kamu tidak terima dia?”
Aty: “Iya terima mi Rima kalau tidak kamu berarti munafik karna menolak tapi suka”
Rima: “Yasudah besok dilihat”
Teman-teman: “Pokoknya terima”

ADEGAN 14
            Esok hari saat disekolah, Akta menunggu jawaban dari Rima yang telah ditunggu semalaman.
Akta: (Menghampiri Rima dan bertanya) “Bagaimana jawabannya?”
Rima: “Hm memangnya harus ya saya jawab?”
Akta: “Iya harus biar saya tau kepastiannya”
Rima: “Ai kasih saya waktu lagi”
Akta: “Jawab mi saja saya terima kok apapun keputusan kamu”
Rima: “Memang menurut kamu saya harus jawab apa?”
Akta: “Saya sih tidak akan paksa tapi saya harap jawabannya memuaskan”
Rima: “Hmm” (Sambil Grogi)
Akta: “Jawab mi!” (Mencoba menekan)
Rima: “Iya”
Akta: “Iya apa? Kamu mau jadi pacarku?”
Rima: “Iya”
Akta: “Betul ji itu yang saya dengar?”
Rima: “Iya betul kok”
Akta: “Terimakasih jawabannya jadi sekarang kita pacaran?”
Rima: “Hmiya mungkin seperti itu” (Sambil Tersenyum)
Akta: “Iya makasih jawabannya sesuai yang saya harapkan”
Rima: “Iya Akta kalau begitu saya pergi dulu ya” (Meninggalkan Akta)
Akta: “Iya nanti saya datang dikelas kamu”
Rima: “Iya”
            Akhirnya perasaan yang selama ini Rima pendam dan usahanya selama ini untuk menutup pintu hatinya terhadap laki-laki telah dibuka oleh Akta, dengan penuh harapan yang besar, Rima berharap Akta adalah orang yang memang ditakdirkan untuk membuka pintu hati Rima.
Selesai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar